HTML/JavaScript

Welcome To My Blogger

Kamis, 08 Desember 2011

بسم الله الرّحمن الرّحيم (( الباب الثّالث عشر في ذكر البكاء على الميّت )) DI DALAM MENERANGKAN TANGISAN KEPADA MAYIT


قال الفقيه أبو اللّيث رحمه الله تعالى : النّوح حرام و لا بأس بالبكاء على الميّت و الصّبر أفضل
Alfaqih Abul Laits rhml. berkata : “Menangis sambil merintih-rintih (atas mayit) itu adalah haram. Akan tetapi tidak mengapa, jika hanya menangis secara wajar. Bersabar adalah lebih baik.”
إنّ الله تعالى قال : {إنّما يوفى الصّابرون أجرهم بغير حساب}
Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya pahala bagi orang-orang yang bersabar adalah ditepati dan tanpa hisab.”
و روى عن النّبيّ أنّه قال : (( النّائحة و من حولها من مستمعها عليهم لعنة الله و الملائكة و النّاس أجمعين))
Ada orang yang meriwayatkan dari Nabi SAW, bahwa Beliau SAW bersabda : “Orang yang merintih-rintih dan orang yang mendengar di sekitarnya atas mereka laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia.”
و يقال : (( لمّا مات الحسن بن الحسين بن عليّ إعتكفت إمرأته على قبره سنة واحدة. فلمّا كان رأس الحول رفع القسطاط فسمعوا صوتا من جانب القبر هل وجدتم ما فقدتم و سمعوا صوتا من الجانب الآخر بل أسأتم فانصرفوا ))
Ada yang mengatakan : “Ketika al-Hasan bin al-Husain bin Ali meninggal dunia, maka isterinya ber’itikaf di sisi kuburnya selama 1 tahun. Suatu saat haul pertama telah tiba dan perkemahan (si istri) dibereskan. Lalu, mereka mendengar suatu suara dari tepi kubur: ‘Sudahkah kalian jumpai apa yang telah kalian korbankan dari beberapa waktu?’ lalu, Mereka mendengar suatu suara dari arah yang lain : ‘Akan tetapi, kalian telah melakukan suatu keburukan, maka bubarlah.’”
و روى عن النّبيّ عليه الصّلاة و السّلام (( أنّه لمّا مات إبنه إبراهيم عليه السّلام دمعت عيناه. فقال له عبد الرّحمن بن عوف يا رسول الله أليس قد نهيتنا عن البكاء؟ و قال عليه الصّلاة و السّلام إنّما نهيتكم عن الصّوتين الفاجرين الأحمقين و هو صوت النّوح و الغناء و عن خدش الوجوه و شقّ الجيوب، و لكنّ هذه رحمة جعلها الله تعالى في قلوب الرّحماء)) ثمّ قال عليه الصّلاة و السّلام : (( القلب يحزن و العين تدمع ))
Ada yang meriwayatkan dari Nabi SAW : “Sesungguhnya ketika anaknya Ibrohim A.S meninggal dunia maka kedua mata beliau menangis. Lalu, Abdurrahman bin Auf berkata kepada Beliau SAW : ‘Wahai Rasulullah SAW, Tidakkah Tuan melarang kami dari menangis?’ maka, Rasulullah SAW menjawab : “Sesungguhnya aku melarang kalian dari 2 jenis suara yang keterlaluan lagi dungu yaitu suara ratapan dan lagu. Aku melarang kalian dari mencakar-cakar wajah dan merobek-robek kantung baju. Akan tetapi, tangisan macam ini adalah rahmat yang diciptakan oleh Allah Ta’ala di dalam hati manusia-manusia yang penuh kasih sayang.” Kemudian, Rasul SAW bersabda : “Hatilah yang merasa sedih dan kedua mata yang menangis.”
و روى عن وهب بن كيسان رضى الله عنه أنّ عمر أبصر إمرأة تبكي على الميّت فنها ها فقال النّبيّ عليه الصّلاة و السّلام دعها يا أبا حفص فإنّ العين باكيّة و النّفس مصابة و العهد حديث.
Ada orang yang meriwayatkan dari Wahab bin Kaisan r.a., Beliau berkata : “Sesungguhnya Umar melihat wanita sedang menangisi mayit, lalu Umar mencegahnya. Kemudian, Nabi SAW bersabda : “Biarkan dia wahai Abu Hafsh!! Karena sesungguhnya kedua mata itu yang menangis, sedangkan nafs yang tertimpa musibah. Janji itu adalah benar-benar terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar